• Home »
  • AGENDA KEGIATAN »
  • PENGURUS MADU LITERACY CLUB DARUL ULUM BANDA ACEH IKUTI ACARA SOSIALISASI BENCANA ALAM GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PENGURUS MADU LITERACY CLUB DARUL ULUM BANDA ACEH IKUTI ACARA SOSIALISASI BENCANA  ALAM GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PENGURUS MADU LITERACY CLUB DARUL ULUM BANDA ACEH IKUTI ACARA SOSIALISASI BENCANA ALAM GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Banda Aceh, 7 Desember 2024 – Sebuah acara sosialisasi bencana alam gempa bumi dan tsunami digelar di Aula Serbaguna Kota Banda Aceh, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mitigasi dan persiapan menghadapi bencana alam. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk sejumlah siswa dari Madrasah Aliyah Darul Ulum yang mendapat kesempatan untuk mengikuti acara edukatif ini.

Salah satu momen yang paling menarik perhatian dalam acara sosialisasi tersebut adalah kehadiran Delisa, karakter yang diperankan oleh Cut Mini dalam film Hafalan Shalat Delisa. Dalam film tersebut, Delisa adalah seorang gadis kecil yang menjadi saksi dan korban selamat dari bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004. Kehadiran sosok Delisa dalam acara ini tidak hanya memberikan kenangan mendalam, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan dan keberanian dalam menghadapi bencana.

Delisa dalam acara tersebut berbagi pengalaman fiktif dan pesan moral tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “Bencana datang tanpa pemberitahuan, tetapi kita bisa mempersiapkan diri agar lebih siap dan tanggap. Saya berharap, cerita Delisa bisa mengingatkan kita semua untuk tidak lengah,” ujar Delisa dalam salah satu sesi pemaparan.

Selain Delisa, acara ini juga menghadirkan beberapa pemateri ahli yang memberikan wawasan tentang gempa bumi dan tsunami. Di antaranya adalah  Prof. Dr. Hafnidar A Rani   seorang ahli geologi dari Universitas Syiah Kuala, yang menjelaskan secara rinci mengenai fenomena gempa bumi dan tsunami, serta bagaimana cara mengenali tanda-tanda awal bencana alam tersebut. Hafnidar A Rani menekankan pentingnya pengetahuan tentang rencana evakuasi dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat.

Salah satu peserta acara, fazriel zuni ridhovi, seorang siswa dari Madrasah Aliyah Darul Ulum, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat baginya dan teman-temannya. “Kami belajar banyak tentang bagaimana cara menghadapi bencana, dan bagaimana pentingnya selalu waspada. Acara ini juga mengajarkan kami untuk lebih menghargai keselamatan dan membantu sesama saat terjadi bencana,” ujar Faisal.

Acara ini juga dilengkapi dengan simulasi evakuasi, di mana para peserta, termasuk siswa-siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum, diajak untuk mempraktikkan cara-cara yang benar dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat tentang prosedur evakuasi yang tepat dan efektif.

Pada akhir acara ada pembagiaan door prize dan salah satu siswa madrasah aliyah darul ulum memengkanya sebagai penutupan dan mengapresiasi antusiasme masyarakat, terutama para siswa, dalam mengikuti kegiatan ini. “Kesiapsiagaan menghadapi bencana harus dimulai sejak dini. Melalui acara ini, kami berharap agar setiap individu, terutama generasi muda, memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar mereka ketika bencana terjadi.

Acara sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam membangun ketangguhan masyarakat Aceh terhadap ancaman bencana alam, serta mendorong semua pihak untuk lebih peduli dan siap menghadapi potensi bencana di masa depan.

Share